RASIO.CO, Batam – Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun memimpin sebagai Inspektur Upacara peringati HUT Bhayangkara ke 71 tahun dilapangan Engku Putri Batamcentre. Senin(10/07/2017).
Kegiatan dihadiri oleh Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian, Kepala pemerintahan Provinsi Kepri dan Pemerintahan Kota Batam, Para tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Kepala instansi pemerintah, TNI dan Polri serta para pejabat utama, dan organisasi masyarakat serta seluruh Personil Polda Kepri dan jajaran dan peserta Upacara.
Dalam Amanat Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo yang dibacakan oleh Gubernur Provinsi Kepri Menyampaikan Dalam usia ke-71, Polri telah menunjukkan Dedikasi, Loyalitas, dan Integritas yang tinggi untuk mendukung terwujudnya pembangunan Nasional dan Pemerataan Ekonomi yang berkeadilan.
Polri mampu mewujudkan situasi Kamtibmas yang stabil dan kondusif. Polri sukses melakukan pencegahan konflik, penjagaan demonstrasi, penanganan terorisme, pemberantasan narkoba, menekan angka kejahatan konvensional seperti premanisme dan kejahatan jalanan, serta mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Selain itu, Polri juga berhasil mengamankan agenda politik 101 Pilkada serentak tahun 2017, sehingga kegembiraan politik bisa terwujud di daerah-daerah yang melaksanakan Pilkada tersebut. Kesuksesan Polri tersebut tidak terlepas dari bantuan, dukungan, serta kerja sama dengan seluruh komponen negara dan elemen masyarakat.
Karena itu, saya juga ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh elemen masyarakat beserta instansi terkait, yang telah mendukung pelaksanaan tugas polri. Ke depan, dukungan semua elemen bangsa tersebut semakin diperlukan karena tantangan yang dihadapi polri akan semakin berat.
Selain terorisme, perdagangan narkoba, perdagangan manusia, penyelundupan senjata, dan kejahatan siber juga merusak dan mengancam masa depan bangsa Indonesia. Karena itu mereka harus dikejar dan dihancurkan. Selain itu, potensi konflik horizontal maupun vertikal, dengan isu-isu primordial seperti masalah suku, agama, dan ras keturunan juga akan meningkat.
Sehingga polri perlu melakukan langkah antisipasi dini agar situasi kamtibmas stabil dan energi bangsa tidak habis untuk hal-hal yang tidak produktif seperti ujaran kebencian, fitnah, dan provokasi.
Polri juga perlu mempersiapkan diri untuk mengamankan pilkada serentak tahun 2018 dan pemilu legislatif serta pilpres tahun 2019 agar potensi kerawanan yang ada, tidak berkembang menjadi konflik sosial yang meluas.
Di tengah semua perkembangan itu, di tengah serangan terhadap polri yang terjadi belakangan ini, polri harus terus menjaga nilai-nilai ke-bhinneka-an yang sudah menjadi kodrat bangsa indonesia. Polri harus terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa indonesia. Untuk itu, polri harus menjaga soliditas internal dan bertindak professional.
Instruksi Presiden kepada seluruh jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk terus meningkatkan kinerjanya melalui upaya-upaya sebagai berikut :
Pertama, perbaiki manajemen internal polri untuk menekan budaya negatif seperti korupsi, penggunaan kekerasan yang berlebihan dan arogansi kewenangan.
Kedua, mantapkan soliditas internal dan profesionalisme polri guna mendukung terwujudnya indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
Ketiga, optimalkan modernisasi polri dengan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik.
Keempat, tingkatkan kesiapsiagaan operasional, melalui upaya deteksi dini dan deteksi aksi dengan strategi polisional proaktif. Dengan demikian polri tetap dapat lincah bertindak dalam menghadapi perkembangan situasi yang meningkat secara cepat.
PUTRA @ rasio.co