RASIO.CO, Batam – Ratusan calon siswa-siswi berduyun-duyun mendaftarkan diri ke sekolah yang akan menjadi tempatnya menimba ilmu di sekolah tempat yang ditujunya, yakni SMAN 8 Bengkong Sadai.
Pantauan lapangan, pendaftaran hari pertama, Senin(03/07/2017) yang dilakukan panitia penerima siswa terlihat antri dari pukul 8.00 WIB, dimana siswa yang baru lulus tingkat SLTP ditemani orang tua untuk mengambil fomulir mendaftaran.
Lebih kurang 500an terlihat orang tua siswa menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan oleh pihak sekolah.Diketahui, bahwa syarat-syarat yang dibutuhkan SMA Negeri tersebut yakni Surat Hasil Keterangan Ujian (SKHU), Akte kelahiran, Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Pelajar Siswa.
“Pendaftran lancar mas, karena panitia sudah mengatur dengan rapi sehingga tidak terjadi keributan dan kabarnya tahun ini ada 14 lokal dengan dua jurusan IPA dan IPS,” Kata Ibu Yuli yang mendampingi anaknya mendaftar.
Menurut Dia, pendaftaran penerimaan siswa baru di SMAN 8 Bengkong Sadai berjalan lancar karena sudah dibagi sesuai map dan diarahkan panitia dilokasi, namun hari ini cukup ramai yang mendaftar dari seluruh wiayah Bengkong.
“Pendaftaran dibagi sesuai map, map merah merupakan siswa rayon Bengkong, Map biru bagi siswa berpestasi dan map kuning yang kurang mampu,” terangnya.
Hal yang sama juga diungkapkan, Dani orangtua siswa yang menemani anaknya mendaftar, Ia mengatakan bahwa SMAN 8 Bengkong Sadai dalam penerimaan siswa tahun ajaran 2017/2018 berjalan tertib, dimana orang tua siswa sudah memahami aturan dan persyaratan.
“Saya yakin penerimaan siswa disini berjalan sesuai aturan,” ujarnya.
Sementara itu, awak media belum berhasil menemui pihak panitia maupun kepala sekolah karena kesibukan disekolah tersebut dalam penerimaan siswa baru.
Sedangkan Wali Kota Batam Muhammad Rudi, jauh hari telah mengingatkan Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tidak main-main. Rudi tidak ingin persoalan PPDB yang terjadi saban tahun terus terjadi.
“Semua petugas harus bekerja sesuai aturan yang ada,” katanya.
Rudi menegaskan, untuk sekolah di SD dan SMP negeri tak ada biaya apapun. Semua permasalahan Lembar Kerja Siswa (LKS), seragam dan sebagainya juga ia diingatkan agar tak terlulang lagi.
“Tidak ada biaya ini dan itu,” kata Rudi.
Saat ini kondisi perekonomian masyarakat sedang lesu sehingga semua yang memberatkan masyarakat dihilangkan. Hal ini dilakukan agar semua masyarakat bisa mendapatkan pendidikan.
“Jangan sampai karena itu masyarakat tak bisa sekolah,” ujarnya.
Rudi mengaku sudah memanggil Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam Muslim Bidin agar hal ini diperhatikan dan dapat diwaspadai saat PPDB tahun ini.
Tak hanya Rudi, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad juga angkat bicara. Amsakar tak ingin polemik mulai dari pungutan masuk sekolah dan sebagainya terus terulang. Menurut dia, permasalahan pendidikan yang kerap terulang setiap tahun menguras energi, padahal permasalahan ini bisa selesai di tingkat sekolah.
“Kami tak ingin lagi mendengar permasalahan serupa tahun ini,” katanya.
Menurut dia, laporan mengenai permasalahan ini kerap diterima langsung dari masyarakat. Dia meminta agar seluruh tenaga pendidik mengikuti aturan agar permasalahan tak lagi muncul. “Kami tak mungkin urus persoalan itu-itu saja,” ujarnya.
Meski begitu, Amsakar juga mengingatkan wali murid agar tak memaksakan anak didik sekolah di negeri di tengah keterbatasan yang ada. Tak hanya itu, dia mengingatkan pihak sekolah bisa mengikuti aturan dan tak bermain memanfaatkan peluang PPDB.
APRI@www.rasio.co|