RASIO.CO, Jakarta – Penelitian terbaru dari Amerika Serikat menyebut pasien diabetes yang juga mengalami obesitas bisa mengontrol gula darah dengan menghindari stres. Syaratnya, pasien harus melakukan terapi mindfulness-based stress reduction (MBSR).
MBSR adalah terapi stres yang terdiri dari meditasi, body awareness dan berbagai teknik pencegahan stres dan ansietas lainnya. Penelitian sebelumnya sudah membuktikan MBSR mampu mengurangi stres akibat nyeri kronis pada pasien kanker dan penyakit lainnya.
dr Nazia Raja-Khan dari Penn State College of Medicine di Hershey, Pennsylvania, melakukan penelitian kepada 86 wanita pasien diabetes dan obesitas. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok yang mendapat terapi MBSR dan kelompok yang mendapat edukasi tentang diet dan olahraga.
Setelah 16 minggu, para partisipan yang mendapat terapi MBSR diketahui memiliki kadar gula darah yang lebih rendah 9 mg/dL dibandingkan kelompok yang mendapat edukasi soal diet dan olahraga. Selain itu, mereka juga memiliki kadar stres yang lebih rendah dan kualitas hidup yang membaik.
Hasil lainnya menyebut terapi MBSR membuat partisipan tidur lebih nyenyak dan jarang merasa cemas. Sayangnya, tidak ada efek berarti pada berat badan, kadar kolesterol ataupun respons terhadap hormon insulin.
“Penelitian ini membutuhkan lanjutan untuk melihat efek jangka panjang terapi MBSR bagi pasien diabetes dan obesitas. Ke depannya, MBSR bisa menjadi terapi standar untuk pencegahan dan penanganan diabetes,” tutur dr Raja-Khan, dikutip dari Reuters.
Sumber: Detik