Wawako Buka Pelatihan Bela Negara di Mako Marinir

0
800

RASIO.CO, Batam – Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan kewajiban bela negara tidak hanya menjadi tanggungjawab aparat TNI dan Polri.

Hal ini disampaikan Amsakar saat menjadi inspektur upacara Pembentukan Kader Bela Negara Provinsi Kepulauan Riau di Mako Yonif 10 Marinir/SBY di Setokok Bulang, Rabu (4/4).

Seluruh elemen masyarakat wajib bekerjasama dalam upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai ancaman.




“Beberapa saat terakhir tantangan kehidupan di Indonesia, eskalasinya semakin meningkat. Kejahatan transnasional, narkoba masuk Batam dalam jumlah ton, trafficking, illegal logging, illegal fishing, semua sangat mempengaruhi. Belum lagi paham radikal, terorisme. Semua itu tidak bisa hanya diserahkan kepada TNI/Polri. Harus kerja bersama seluruh unsur masyarakat,” kata Amsakar.

Menurutnya setiap dua puluh tahun perjalanan bangsa, selalu dihadapi dengan persoalan perubahan bangsa dan negara. Tapi di balik itu, semua hal yang membanggakan seperti nasionalisme, paham kebangsaan, dan patriotisme tumbuh luar biasa.

“Harapan saya, dengan pembentukan kader bela negara ini, Indonesia akan terkawal lebih baik. Peran serta dari saudara-saudara yang hari ini diberi pelatihan, kita harapkan dapat membangun sinergitas. Saudara-saudara inilah yang menjadi mata dan telinga negara untuk menjamin keutuhan Republik tercinta,” kata dia.

Perwira Pelaksana Latihan, Kapten Marinir M Rasyid Ihsan dalam laporannya mengatakan kegiatan ini diikuti 164 peserta. Adapun jumlah pembina, infrastruktur, staflat sebanyak 18 personel. Sehingga total personel latihan sebanyak 182 orang.

“Latihan berlangsung 3-13 April di Mako Yonif 10 Marinir/SBY dan sekitarnya,” kata Rasyid.

Latihan yang diberikan antara lain baris berbaris, peraturan penghormatan militer, kepemimpinan, empat konsensus dasar kehidupan berbangsa, dan wawasan kebangsaan.

Materi lainnya yaitu pengetahuan tentang hak asasi manusia, aktualisasi nilai-nilai kearifan lokal, tataran dasar bela negara, serta bahaya terorisme dan paham radikal.

Peserta juga diberi pengetahuan tentang cyber dan bahaya penyalahgunaan narkoba. Selain itu juga diadakan caraka malam dan outbound.

Kasubdit Lingkim Direktorat Bela Negara Kementerian Pertahanan, Endang Purwaningsih mengatakan program kader bela negara ini sudah lama dilaksanakan. Sedikitnya sudah 74 juta kader yang dilatih di seluruh Indonesia.

Dan jumlahnya terus bertambah dari berbagai provinsi. Terakhir juga dilakukan pelatihan terhadap kader bela negara di Kalimantan Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Ini untuk mengejar program 100 juta kader. Adapun tugas kader yaitu menyebarluaskan pengetahuan tentang nilai bela negara yang didapat di pelatihan kepada lingkungan dan masyarakat luas sehingga terwujud gerakan nasional bela negara,” ujarnya.

Endang mengatakan kader bela negara ini bisa berada dari berbagai komponen masyarakat. Seperti pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, partai politik, organisasi kepemudaan, aparatur sipil negara, purna paskibraka.(red/mcb).

Bya@www.rasio.co

Print Friendly, PDF & Email


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini