Bantu Ukraina dari Invasi Rusia, AS Akan Bentuk Koalisi Baru
RASIO.CO, Jakarta – Kepala Staf Gedung Putih Ron Klain mengatakan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, akan membuat koalisi baru yang tak pernah terjadi sebelumnya, Selasa (1/3). Namun, ia menolak berkomentar atas pertanyaan apakah Biden bakal menerapkan langkah militer konkret untuk melawan Rusia.
“Apa yang telah dikumpulkan adalah koalisi yang tak pernah terjadi sebelumnya, NATO ditambah mitra Uni Eropa kami, Inggris, Kanada, Australia, dan Jepang, untuk melakukan dua hal, yakni memberikan seluruh bantuan dan menerapkan sanksi bersama yang tak pernah terjadi sebelumnya untuk melawan negara sebesar Rusia,” kata Klain dalam wawancara bersama CNN.
“Jadi, apa yang akan Anda dengar dari Presiden malam ini adalah tentang koalisi yang telah ia bantu buat, yang dia pimpin dalam pengumpulannya,” lanjutnya dilansir dalam cnnindonesia.com.
Ia melanjutkan pernyataannya, begitu pula dengan langkah selanjutnya untuk memperketat sanksi terhadap oligarki yang mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mendapatkan manfaat dari rezim Putin. Koalisi itu juga akan berperan aktif memberikan bantuan militer dan kemanusiaan ke Ukraina.
Selain itu, Klain menyoroti pemberlakuan sanksi dari berbagai negara dunia ke Rusia akibat invasi. Ia menilai ada keinginan kuat dari masyarakat global untuk menghukum rezim Putin.
“Sulit untuk menjatuhkan sanksi seperti itu kepada negara sebesar Rusia. Sulit untuk menyatukan semua orang untuk melakukan itu. Saya berpikir itu alasan Anda melihat Demokrat dan Republik, termasuk orang yang mendukung Joe Biden sebelumnya, menyatakan upaya ini, upaya global ini untuk menghukum Putin dan rezimnya semakin ketat dan kuat lebih dari yang mereka kira,” tuturnya.
Saat ditanya soal kesehatan mental Putin, Klain menolak berkomentar. Namun, ia menilai Putin melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sejauh ini, yakni melancarkan invasi yang benar-benar tidak beralasan dan tak dibenarkan ke negara sebesar dan se-signifikan seperti Ukraina.
Sebelumnya, CNN sempat melaporkan bahwa badan intelijen AS menjadikan evaluasi kesehatan mental Putin sebagai fokus saat ini. Tujuannya, agar AS dapat mengetahui bagaimana itu berpengaruh pada cara Putin mengatasi konflik di Ukraina.
***