Aparat Gagalkan Pemberangkatan 17 TKI Ilegal ke Malaysia

0
326
Aparat berhasil menggagalkan pemberangkatan 17 TKI dan 24 WNA Bangladesh secara ilegal dari pesisir Kota Dumai, Riau ke Malaysia. (Foto/ Istimewa

RASIO.CO, Jakarta – Tim F1QR Lanal Dumai berhasil menggagalkan upaya pemberangkatan ilegal 17 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 24 warga negara asing (WNA) asal Bangladesh yang hendak menuju Malaysia. Mereka mencoba berangkat secara nonprosedural dari Pesisir Pantai Pelintung, Medang Kampai, Kota Dumai, Riau.

“Perlu kami sampaikan terkait proses penggagalan terhadap 17 PMI unprosedural dan menangkap dua terduga pelaku,” kata Palaksa Lanal Dumai Letkol Laut PM Priatno dalam konferensi persnya secara daring, Minggu (1/12).

Dikutip dari CNNIndonesia, Priatno menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini bermula pada Jumat, 29 November 2024, setelah diterima informasi mengenai rencana penyelundupan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan warga negara asing (WNA) ke Malaysia melalui Dumai. Penyusupan itu direncanakan akan berlangsung pada Sabtu, 30 November 2024, melalui Pesisir Pantai Pelintung.

Pada Sabtu pagi, tim F1QR bergerak dari Posal Bengkalis menuju Safe House di sekitar lokasi yang diduga akan dijadikan tempat penyelundupan. Setibanya di lokasi, tim segera mengatur rencana penyergapan. Sekitar pukul 16.00 WIB, tim berhasil menyergap sebuah mobil yang sedang menurunkan 10 WNA yang diduga hendak diberangkatkan secara ilegal.

Tim lain kemudian melanjutkan penyelidikan di titik lokasi lainnya, yang mengarah pada penemuan 17 TKI ilegal dan 14 WNA, serta seorang terduga pelaku. Dua pelaku telah diserahkan kepada Polres Dumai untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding, mengakui bahwa salah satu tugas kementerian yang dipimpinnya adalah untuk meminimalisir pemberangkatan TKI ilegal.

“Karena ini titik awal terjadinya eksploitasi terhadap pekerja migran. Bahkan kadang-kadang menuju TPPO,” kata Karding.

Karding kemudian mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan pentingnya untuk meminimalisir dan menghilangkan eksploitasi terhadap pekerja migran, baik sebelum keberangkatan maupun setelah penempatan. Karding juga merinci bahwa terdapat 5,4 juta pekerja migran yang berangkat secara ilegal, sehingga mereka sangat rentan terhadap eksploitasi.

“Jadi bukan hanya penggagalan [pemberangkatan TKI ilegal]. Tapi target kita membongkar sindikat yang bermain di balik kegiatan unprosedural ini. Ini jadi komitmen kita,” kata dia.

***

Print Friendly, PDF & Email

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini