Bentor Unik Kakek Sidabalok Diteriknya Jalanan Batam

0
Sang Kakek Sidabalok tampak mengendarai Becak Motor hasil inovasinya sendiri di jalanan Batam. Foto-IKA@www.rasio.co

RASIO.CO, Batam-Ditengah majunya teknologi yang ada di Batam, RASIO MEDIA masih berkesempatan menyaksikan sepasang kakek-nenek dengan bermodalkan Becak Motor (Bentor) yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sesuai keinginannya dan memberi kesan unik bagi pengendara lain yang melihatnya tampak berbeda ketika menyusuri jalanan aspal di Kota Batam.

Kita ketahui, Batam dengan julukan Kota Industri dengan tingkat kemacetan menengah. Jalanannya disesaki kendaraan bermotor dan mobil modern. Tak menyurutkan mental Sidabalok, nama kakek yang diketahui berasal dari Kota Medan, Sumatera Utara mengendarai Bentor hasil olah kreasi pribadinya itu.

Kepada RASIO MEDIA, Sidabalok mengungkapkan Bentor hasil kreasinya itu merupakan hasil modifikasi dari barang-barang bekas yang ditemuinya di pinggir pantai dekat kediamannya di Batumerah. Adapun barang bekas yang dimaksudnya yakni material besi-besian bekas kapal rusak. Dikumpulkannya lalu dirakitnya dengan sabar.

“Saya memang suka ngutak-ngatik begini, ya modal pengetahuan dikit jadilan,” katanya dengan dialek Medannya yang cukup kental itu.

Setiap harinya sepasang kakek nenek ini mengantar jemput cucu kesayangannya yang bersekolah di SD 02 Tiban.

“Iya bahan-bahan ini kami ambil dari bekas kapal dan Bentor ini kami bikin sudah satu tahun yang lalu untuk mengantar cucu antar jemput sekolah,“jelas Dia.

Rahmad, cucu Sidabalok kepada RASIO MEDIA ketika ditanya soal perasannya mengendarai Bentor unik tersebut mengaku bangga dengan kakeknya yang memiliki keahlian dan kreatif untuk orang seusia sang kakek. Bentor unik itu, kata Rahmad cukup untuk membawa ia bersama kakek dan nenek.

Ketika diamati, kendaraan Bentor unik ini tidak kalah seperti kendaraan sejenis yang berada di wilayah-wilayah destinasi wisata seperti Pulau Penyengat, Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun. Spesifikasi material body cukup kokoh karena terbuat dari baja bekas kapal rusak. Begitu juga dengan struktur desain yang mengkaitkan antara material satu dengan yang lain tampak halus pengerjaannya. Menumpanginya, terang Rahmad juga sangat nyaman.

“Biarpun dari barang bekas tapi tetap nyaman dan tidak jorok. Itu sih yang penting,” tukas Rahmad berargumentasi.

IKAWATI RATNA DEWI @www.rasio.co

Editor: ALLE KATA
Print Friendly, PDF & Email


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini