RASIO.CO – Kota Batam terus dibajiri pecaker asal luar daerah dan masih kawasan industri Batamindo jadi primadona, dimana hampir ribuan setiap harinya para pecaker yang dinominasi tamatan SLTA berkumpul di pujasera bahkan di mall Batamindo, Mukakuning Batam.Sabtu(18/03/2017.
Pantauan lapangan, ribuan pekerja yang berasal dari wilayah Sumatra dan jawa serta daerah lainnya ini terihat mulai memati daerah kawasan industri Mukakuning pukul 7.00.WIB pagi menentang map serta melihat papan pengumuman yang sudah disediakan disana.
terlihat saat ini ada pengumuman penerimaan lowongan kerja disalah satu PT Yeakin Plastik langsung dikerumuni pencaker saat ditempel oleh salah seorang staff Batamindo, namun banyak pencaker kecewa karena persaratan yang dikeluarkan perusahaan tergolong rumit bahkan tidak sesuai dengan jenjang pendidikan pencaker yang hanya tamatan SMU dan SMK.
Ardi(19) salah seorang pencaker asal Medan dilokasi menggatakan, bahwa dirinya sudah empat bulan mondar mandir dikawasan industri Batamindo mencari pekerjaan, namun sampai saat ini masih belum berhasil diterima bekerja disalah satu perusahaan di Batam.
“Ketat persaingan mas serta diperlukan koneksi agar bisa tembus bekerja disini, parahnya persaratannya banyak, pasrah ajalah mau pulang kampung malu sama orangtua,” ujarnya sambil meneteskan keringat usai berkeliling kawasan industri batamindo.Jumat(17/03) kemarin.
Hal yang sama juga disampaikan Ernawati asal Palembang yang tinggal bersama kakaknya di Batuaji , sudah enam bulan di Batam tetapi masih belum berhasil mendapatkan pekerjaan seperti yang diharapkanya. bahkan sudah ratusan perusahaan melamar pekerjaan belum ada yang menerima.
“Datang ke Batam mau merobah nasib tetapi teryata sulit mencari pekerjaan disini mas,” kata Erna yang hanya jebolan SMK jurusan petanian.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam, sampai saat ini ada 24 ribu pencari kerja baik laki-laki maupun perempuan.
“Sampai sekarang sudah 24 ribu pencari kerja. Data itu dari pendaftaran masyarakat dalam mengambil kartu pencari kerja atau AK1,” kata Syfriadi, Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja Syafriadi, Senin (6/02/2017). lalu.
Ia menerangkan bahwa jumlah 24 ribu orang tersebut bukan angka pengangguran melainkan pencari kerja. Pasalnya kartu AK1 bisa diambil siapa saja dengan syarat memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dari Batam maupun daerah luar.
“Kartu itu buat pencari kerja, bukan jumlah pengangguran. Tapi setelah dikeluarkan orang yang bersangkutan apabila sudah diterima di perusahaan harus melapor kembali Disnaker. AK1 itu masa berlakunya 6 bulan, kalau tidak melapor kita anggap sudah berkerja,” ujarnya.
Setidaknya Disnaker sudah menghapus data pencari kerja sekitar 7.170 kartu AK1, kartu ini dihapuskan karena dianggap para pencari kerja tidak melaporkan selama dua tahun. Sehingga Disnaker Kota Batam mengganggap mereka yang membuat kartu tersebut telah bekerja.
“Aturannya memang demikian, dua tahun tidak daftar kita anggap sudah bekerja,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti menambahkan pihaknya akan terus berupaya menekan jumlah angka pencari kerja di Batam. Dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan pelatihan bagi mereka yang mencari kerja agar memiliki keahlian khusus.
“Pelatihannya banyak, tapi tahap pertama kami targetkan 600 pencari kerja mengikuti pelatihan. Dengan pelatihan ini pihaknya juga berharap akan memudahkan para pencari mendapatkan pekerjaan,” pungkasnya.
Apri @www.rasio.co |