Menteri Agus Depak Semua Pejabat Imigrasi Soetta Imbas Pungli WN China

0
368
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. (foto/ist)

RASIO.CO, Jakarta – Puluhan Warga Negara (WN) China dilaporkan menjadi korban pemerasan atau pungutan liar (pungli) oleh petugas Imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.

Aksi pemerasan ini disampaikan oleh Kedutaan Besar China kepada pemerintah Indonesia, termasuk Kemenlu dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), pada 21 Januari 2025 melalui sebuah surat resmi. Dikutip CNNIndonesia, Dalam surat tersebut, Kedubes China mencatat setidaknya ada 44 kasus pemerasan yang terjadi antara Februari 2024 hingga Januari 2025. Total uang yang berhasil dikembalikan kepada lebih dari 60 WN China mencapai Rp32.750.000.

“Terlampir adalah daftar kasus pemerasan antara Februari 2024 hingga Januari 2025,”

Surat tersebut ditujukan kepada Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Kedutaan Besar China menilai bahwa kasus pemerasan yang tercatat dalam surat tersebut hanyalah yang terdeteksi, dan mereka menduga masih banyak warga negara China lainnya yang memilih untuk tidak melaporkan aksi pemerasan yang mereka alami.

“Ini hanyalah puncak gunung es karena ada lebih banyak warga China yang diperas namun tidak mengadukannya lantaran jadwal yang padat atau takut akan pembalasan saat masuk di masa mendatang,” isi surat Kedubes China itu.

Atas dasar laporan tersebut, Kedutaan Besar China meminta agar pemerintah Indonesia memasang tanda bertuliskan “Dilarang memberi tip” dan “Silakan lapor jika terjadi pemerasan” di tempat pemeriksaan Imigrasi, yang tercetak dalam bahasa Mandarin, Indonesia, dan Inggris.

Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, memastikan bahwa semua pejabat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta telah dicopot setelah dirinya menerima laporan mengenai dugaan tindak pidana pemerasan tersebut.

“Kami terima kasih atas informasi tersebut. Langsung kami tarik semua yang ada di data dari penugasan di Soetta, kami ganti,” ujar Agus dikutip CNNIndonesia.com.

Agus menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi bentuk pelanggaran apapun, termasuk yang melibatkan pemerasan atau pungli. Ia memastikan bahwa para petugas dan pejabat yang telah dicopot dari Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta terkait kasus tersebut akan mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Agus juga mengungkapkan bahwa mereka yang terlibat sedang menjalani pemeriksaan secara internal untuk menyelidiki lebih lanjut tindakannya.

“Saat ini mereka sedang dalam proses pemeriksaan internal. Mereka akan kita hukum sesuai kadar pertanggungjawaban,” tegas eks Wakapolri tersebut.

Keputusan untuk mencopot semua pejabat Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta tersebut diambil setelah Kementerian Imigrasi menerima laporan dan data terkait dugaan tindak pidana pemerasan.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Soemirat, menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menangani dan menyelesaikan situasi yang terjadi, guna memastikan kejelasan dan penanganan kasus tersebut secara tepat.

“Direktorat Konsuler Kemlu terus membantu memfasilitasi komunikasi dengan seluruh lembaga/instansi terkait di Indonesia dengan pihak Kedubes RRT,” demikian pernyataan Roy, Sabtu.

***

Print Friendly, PDF & Email

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini