
RASIO.CO, Jakarta – TNI Angkatan Laut, bersama instansi terkait dan kelompok nelayan, telah berhasil membongkar pagar laut ilegal di wilayah pesisir Tangerang sepanjang 18,7 kilometer hingga Senin (27/01).
Dikutip CNNIndonesia, Saat ini, pagar laut yang masih tersisa dan belum dibongkar berjumlah 11,46 kilometer dari total keseluruhan panjang 30,16 kilometer.
“Sebanyak 568 personel gabungan terlibat pada pembongkaran hari ini yang terdiri dari TNI AL, Bakamla RI, Polair, dan masyarakat nelayan,” tulis Dispenal dalam keterangannya, Senin (27/1).
Sarana yang digunakan oleh tim gabungan dalam pembongkaran pagar laut ilegal meliputi 2 unit Kal/Patkamla, 6 unit Sea Rider, 12 unit PK, 5 unit RBB, 2 unit RHIB, serta didukung oleh 26 kapal milik nelayan setempat.
Pembongkaran tersebut dilakukan di tiga titik, yakni wilayah Tanjung Pasir, Kronjo, dan Mauk.
Proses pembongkaran hari ini dihadapkan pada sejumlah kendala di lapangan, seperti angin dan gelombang laut yang cukup tinggi. Selain itu, bambu-bambu yang menjadi bahan pagar laut diketahui tertancap hingga kedalaman 2,5 meter dengan ukuran bambu yang besar, sehingga menyulitkan proses pencabutan dan pembongkaran.
“Serta mulai banyak kerambah tancap hingga menghalangi manuver kapal-kapal penarik,” ucapnya.
Pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang melintasi sejumlah desa di wilayah pesisir Tangerang telah memicu polemik dalam beberapa waktu terakhir.
Pagar tersebut diketahui mencakup area yang sebagian telah memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang dimiliki oleh sejumlah perusahaan, termasuk yang terkait dengan Agung Sedayu Group milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan.
TNI Angkatan Laut menginisiasi pembongkaran pagar laut ilegal tersebut sejak 18 Januari 2025. Keberadaan pagar laut ini dinilai menghalangi akses para nelayan untuk mencari ikan di laut, sehingga pembongkaran dilakukan guna memulihkan hak masyarakat pesisir.
Langkah pembongkaran ini merupakan tindak lanjut atas instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto melalui Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali.
***