
RASIO.CO, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad memimpin rapat koordinasi terkait pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Daerah, Tanjungpinang, pada Jumat (10/1).
Rapat tersebut dihadiri oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kepri, perwakilan kabupaten/kota di Kepulauan Riau, serta Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III Badan Gizi Nasional (BGN), Enny Nurbaiti.
Dalam pemaparannya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri, Rika Azmi, menjelaskan bahwa Program MBG merupakan salah satu implementasi dari Astacita Presiden Prabowo. Program ini menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia melalui kesehatan, teknologi, pendidikan, serta penyediaan makanan bergizi gratis.
Rika juga mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Di antaranya adalah penciptaan lapangan kerja, pengurangan beban penduduk miskin, serta pemanfaatan bahan pangan lokal untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku UMKM.
“Selain itu, di sektor pendidikan, program ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi, partisipasi dan kehadiran siswa, serta mengurangi angka putus sekolah,” kata Rika.
Rika Azmi menambahkan bahwa peran pemerintah daerah dalam pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) sangat strategis. Pemerintah daerah bertanggung jawab dalam berbagai aspek, termasuk mendukung pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPTG), mempercepat proses perizinan pendirian kantor perwakilan dan satuan pelayanan, memutakhirkan data kelompok sasaran, serta menyusun kebijakan penyelenggaraan program di tingkat lokal.
“Pemerintah daerah juga berperan dalam pemberdayaan petani, peternak dan nelayan lokal untuk memastikan ketersediaan pangan bergizi. Selain itu, kami juga bertugas melakukan pengukuran antropometri, sertifikasi higienis dan inspeksi kesehatan lingkungan di satuan pelayanan,” ujar Rika.
Rika Azmi menjelaskan bahwa Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) menyasar dua kelompok utama, yaitu peserta didik dan non-peserta didik. Kelompok peserta didik mencakup siswa PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, pesantren, serta pendidikan khusus. Sementara itu, kelompok non-peserta didik terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Rika juga mengungkapkan bahwa Badan Gizi Nasional menargetkan pembentukan 5.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di seluruh Indonesia pada tahun 2025, dengan 253 di antaranya berada di Kepulauan Riau. Rencana distribusi di Kepulauan Riau meliputi Kabupaten Bintan dengan 22 Satuan Pelayanan, Karimun 32, Anambas 19, Lingga 33, Natuna 19, Tanjungpinang 19, dan Batam 109 Satuan Pelayanan.
“Jumlah satuan pelayanan ini kami usulkan berdasarkan kondisi geografis Kepulauan Riau yang unik, termasuk banyaknya wilayah terpencil. Model pelayanan di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) juga akan disesuaikan dengan kebutuhan setempat,” tambahnya.
Pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) akan dilakukan secara bertahap dengan target capaian sebesar 19% pada tahun 2025, 40% pada tahun 2026, 60% pada tahun 2027, 80% pada tahun 2028, dan selesai 100% pada tahun 2029.
Di Kepulauan Riau, pada tahun 2025, program ini ditargetkan menyasar sekitar 98.068 dari total 516.149 peserta didik. Prioritas utama diberikan kepada siswa PAUD, TK, dan SD.
“Semoga pada tahun 2029, program makan bergizi gratis di Kepulauan Riau, dengan 516.149 orang peserta didik selesai sesuai target yang telah ditetapkan,” harapnya.
Rika menutup paparannya dengan menjelaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah dan masyarakat dalam keberhasilan program ini.
“Kami berharap program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, sekaligus mendukung perekonomian lokal,” pungkasnya.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat Kepulauan Riau, khususnya untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, menyatakan bahwa program MBG merupakan salah satu langkah konkret dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah Kepulauan Riau.
“Program ini bukan sekadar memberikan makanan bergizi kepada masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen kita untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas dan kompetitif di Kepulauan Riau,” ungkap Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar menambahkan, keberhasilan program ini memerlukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Kami akan memastikan bahwa semua pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota, satuan pelayanan, hingga masyarakat, mampu menjalankan perannya dengan baik. Dengan begitu, tujuan dari program ini dapat tercapai,” tegasnya.
Gubernur Ansar dalam rapat ini juga menegaskan bahwa program MBG di Kepri menjadi salah satu prioritas strategis pemerintah provinsi. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat, terutama anak-anak, mendapatkan asupan gizi yang cukup. Dengan ini, generasi masa depan Kepri dapat tumbuh menjadi generasi unggul,” ujarnya.
Gubernur Ansar juga berharap agar semua pihak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan optimal.
“Saya mengajak seluruh kepala OPD, dinas terkait, hingga pemerintah kabupaten/kota untuk bekerja bersama, menghilangkan hambatan dan mempercepat pelaksanaan program ini. Sinergi kita sangat menentukan kesuksesan program MBG,” tegas Ansar.
Gubernur Ansar menyampaikan bahwa ia akan terus mengawal pelaksanaan program ini agar berjalan sesuai rencana. “Saya berharap, hingga 2025, 19?ri target dapat tercapai, dan pada tahun 2029, seluruh sasaran program telah terlayani dengan baik,” harapnya.
Di akhir rapat, Gubernur Ansar memberikan arahan untuk memastikan setiap tahap program berjalan dengan efektif. “Saya ingin memastikan bahwa MBG tidak hanya bermanfaat secara jangka pendek, tetapi juga menjadi program yang membawa perubahan nyata bagi masyarakat Kepulauan Riau. Mari kita wujudkan Kepri yang lebih sehat dan sejahtera,” tutupnya.
Redaksi@www.rasio.co//