YOGYAKARTA, rasio.co: Jumlah pengusaha di Indonesia diperkirakan masih minim, baru sekitar 1 persen. Padahal idealnya negara memiliki pengusaha sekitar 4 persen. Untuk menggenjot jumlah pengusaha itu, Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy menegaskan kalau belajar soal wirausaha bukan di kelas namun di lapangan.
“Dalam bangun karakter dan talenta wirausaha itu harus dilaksanakan di lapangan. Ini bagian pembentukan dari karakter itu. Jangan diajar di kelas tapi disuruh ke pasar, dalam acara kelas inspirasi bertema “Mencetak Entrepeneuer Tangguh Bersama Arif P Rachmat”, di SMA Negeri I Yogyakarta, Sabtu (4/2/2017).
Pria kelahiran Madiun ini menuturkan, seseorang ingin membangun usaha harus berani ambil risiko. “Jangan cari selamat. Kalau cari selamat itu banyak,” ujar dia.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini juga mengatakan kalau ingin menjadi orang sukses jangan seperti mayoritas orang lain. Salah satunya memilih suatu bidang yang dikuasai sehingga unggul dari yang lain.
“Anda berkompetisi jangan masuk laga yang kamu pasti kalah sehingga menjadi pecundang. Pilih yang unggul di situ. Kalau tidak bisa jadi juara satu di olahraga lari, cari olahraga lain yang kamu unggul. Demikian juga wirausaha. Wirausaha cari mana yang lebih unggul. Unggul tak harus kompetitif tapi juga komparatif,” ujar dia.
Selain itu, Muhadjir menuturkan agar tekun mengekplorasi sehingga dapat berkompetisi saat menjalankan bisnis. Tak hanya itu, untuk menjalani usaha juga mesti punya tanggung jawab besar.
ANDALLE @www.rasio.co