RASIO.CO, Batam-Sebanyak dua ratus dua puluh ribu karyawan menganggur, akibat dampak tutupnya 23 perusahaan di tahun 2017 saat ini yang ada di Batam, khususnya perusahaan yang bergerak dibidang jasa, perdagangan dan galangan kapal yang berimbas pada perkembangan perekonomian di Batam yang mengalami penurunan (jumping).
Ketua Kadin Batam Raja Guguk saat ditemui awak media rasio.co di gedung BI Batam Centre mengatakan, saat ini kondisi perekonomian Di Batam dalam keadaan Jumping (menurun), yang perlu menjadi perhatian serius oleh para pemangku kebijakan, kamis (20/04/17).
Menurutnya untuk mengatasi hal tersebut, sektor property menjadi acuan utama sebagai penopang perekonomian di Batam yang tentunya harus diimbangi dengan kemudahan perijinan pengurusan lahan yang ditangani oleh BP Batam kepada para pengusaha (Investor) dengan mudah dan cepat.
“Kondisi ekonomi saat ini di kurang baik, untuk itu sektor properti yang memungkinkan bisa menopang perekonomian di Batam perlu dikembangkan, namun karena terkait perijinan lahan, dan persoalannya lahan maka BP Batam harus cepat bertindak tegas dan bisa memberikan kemudahan perijinan tersebut, “jelas Jadi.
Tak hanya itu Jadi juga menyarankan kepada BP Batam agar perijinan tanah yang sudah diberikan kepada para pengusaha yang mengalami kemacetan pembayaran untuk di tindak lanjuti.
“Ekonomi di Batam ditopang oleh industri manufaktur dan shipyard , ekonomi di Batam lagi jumping maka mau tidak mau sektor-sektor yang lain seperti properti yang diharapkan bisa menopang pergerakan ekonomi di Batam.
Maka kita minta kepada kepada BP batam mencari solusi mensiasti bagaimana supaya ekonomi di Batam tetap stabil seperti yang dilakukan Pemko Batam dengan menggelontorkan APBD dengan membuat manufakturnya seperti pembuatan jalan, “pungkas Jadi.
IKAWATI RATNA DEWI @www.rasio.co