RASIO.CO, Batam – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Barelang dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Batam sepakat memperkuat sinergitas untuk menangkal penyebaran berita bohong (hoax) yang marak di era digital.
Kesepakatan ini terjalin dalam kegiatan silaturahmi antara Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, dengan jajaran pengurus PWI Batam di ruang kerja Kapolres, Senin (3/11).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kasi Propam Polresta Barelang, Wakasat Polair, Kasi Humas, Ketua PWI Batam, Ketua Dewan Penasehat PWI Batam, pengurus PWI Pusat, dan sejumlah perwakilan bidang lainnya.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, menegaskan pentingnya peran media massa dalam membantu kepolisian memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, sekaligus menangkal penyebaran hoax yang berpotensi memecah belah.
“Dengan terjalinnya sinergitas antara Polri dan awak media secara profesional, diharapkan lahir berita-berita sesuai fakta di lapangan. Dengan begitu, suasana tetap kondusif dan masyarakat tidak terprovokasi oleh kabar bohong,” ujarnya.
Kapolresta juga mengimbau seluruh elemen masyarakat — termasuk tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat — untuk lebih bijak dalam menerima serta menyebarkan informasi.
Selain itu, Polresta Barelang juga gencar melakukan sosialisasi melalui program “Goes to Campus” dan kegiatan turun langsung ke masyarakat, seperti ke sekolah-sekolah, komunitas ojek online, kelompok milenial, hingga ke kampung-kampung.
“Kami terus menyampaikan pesan agar masyarakat tidak mudah percaya dan selalu saring sebelum sharing,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PWI Batam, Muhammad Khafi Anshary, atau akrab disapa Jonkavi, menyampaikan apresiasi kepada Polresta Barelang atas inisiatif memperkuat sinergitas dengan insan pers.
“Kami siap mendukung kepolisian dalam menciptakan suasana Kota Batam yang adem, aman, dan nyaman. Hubungan Polri dan wartawan harus semakin akrab agar kamtibmas tetap terjaga,” ucap Jonkavi.
Ia juga menegaskan bahwa saat ini tidak ada lagi dualisme kepengurusan di tubuh PWI Provinsi Kepulauan Riau maupun PWI Batam.
Menurutnya, kepengurusan versi Andi Gino dan Agus Bagjana resmi dilebur menjadi satu wadah bersama di bawah pimpinan Saibansah Dardani untuk PWI Kepri dan Jonkavi untuk PWI Batam.
Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil Kongres PWI di Cikarang pada 29–30 Agustus 2025 yang memberikan mandat penuh kepada PWI Pusat untuk menyelesaikan dualisme organisasi di sejumlah daerah, termasuk Kepri.
“Dengan berakhirnya polemik ini, PWI Kepri dan PWI Batam kini memasuki babak baru menuju persatuan dan profesionalisme wartawan di Provinsi Kepri,” tutupnya.
(R)


