RASIIO.CO, Batam – Lima dokter hewan akan turun memantau jalannya pemotongan hewan kurban di sejumlah lokasi. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Mardanis mengatakan tim dokter bersama beberapa pegawai akan turun ke lokasi prioritas selama masa kurban.
“Kita utamakan turun ke tempat yang banyak hewan kurbannya,” kata Mardanis di Sekupang, kemarin.
Beberapa lokasi yang akan dimonitor yaitu Masjid Raya Batam Centre, Mapolda Kepri di Nongsa, dan Masjid Baitus Syakur Jodoh. Monitoring dilakukan dengan tujuan untuk memastikan hewan kurban sehat dan aman dikonsumsi.
Pemeriksaan dilakukan sebelum pemotongan, hingga hasil setelah kurban dipotong. Tim akan mengambil sampel organ dalam seperti hati, paru-paru, dan usus.
“Pengawasan ini juga dilakukan untuk memastikan hewan tidak mengandung penyakit yang bisa membahayakan manusia,” ujarnya.
Mardanis mengatakan pemantauan hanya bisa dilakukan di beberapa titik karena terbatasnya tenaga. Sementara jumlah hewan dan lokasi pemotongan cukup banyak.
Berdasarkan data, jumlah hewan kurban berkisar 1000 ekor kambing dan sapi. Lokasinya tersebar di seluruh wilayah Kota Batam. Hampir semua masjid dan perumahan ada kegiatan pemotongan hewan kurban.
Sebelumnya, tim DKPP juga turun mengecek kesehatan sapi dan kambing yang ada di penampungan hewan. Lokasi penampungan yang ditinjau antara lain Sei Temiang Sekupang, Batuaji, Sei Beduk, Batam Kota, Batuampar, Bengkong, hingga Nongsa. Adapun hewan yang aman konsumsi telah diberi label sehat oleh tim.
Menurut Mardanis, stok hewan ternak di Batam cukup untuk kebutuhan kurban. Ada 2.200 ekor sapi dan 4.000 ekor kambing di berbagai penampungan. Karena hewan didatangkan dari luar daerah, pengecekan kesehatan sudah dilaksanakan berlapis.
Mulai dari karantina daerah asal, karantina saat masuk Batam, hingga setelah ditempatkan di penampungan. Dan sejauh ini tidak ditemukan gejala penyakit di hewan ternak.
Sumber:mcb