IGTKI Mendorong SD Terapkan Sistem Pendidikan TK di Minggu Pertama

0
104

RASIO.CO, Lingga – Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Kabupaten Lingga minta kepada Sekolah Dasar (SD), untuk menerapkan sistem pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) pada minggu pertama kelas satu. Sebagai upaya mempermudah transisi anak-anak dari TK ke SD.

IGTKI percaya bahwa langkah ini penting untuk memastikan adaptasi yang lancar bagi siswa-siswi yang baru memulai pendidikan formal mereka.

Ketua IGTKI Lingga, Nurul Aulia menyampaikan, dengan dekatnya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024 yang akan dimulai pada bulan Juni 2024 mendatang, SD diharapkan dapat mengimplementasikan pendekatan yang mirip dengan TK selama minggu pertama pembelajaran.

“Hal ini penting guna membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan baru mereka, sehingga mereka tidak terkejut dengan pelajaran baru yang lebih formal dan akademis,” kata Nurul Aulia, kepada media (22/5/2024).

Nurul mengatakan, bahwa perbedaan pola pembelajaran yang signifikan antara TK dan SD seringkali menjadi tantangan besar bagi siswa baru. Karena di TK anak-anak usia empat hingga lima tahun dididik untuk mempersiapkan mental mereka sebelum masuk ke SD.

Nurul menjelaskan, mereka tidak dipaksa untuk bisa membaca dan menghitung, melainkan lebih fokus pada pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan motorik.

“Adapun sistem pendidikan di TK lebih menekankan pada pengenalan lingkungan sekolah, bermain sambil belajar, serta penguatan karakter dan kemandirian,” ungkapnya.

Nurul melanjutkan, ketika siswa TK masuk ke SD, mereka seringkali mengalami kejutan budaya karena perubahan mendadak dalam metode pengajaran dan ekspektasi akademis.

“Pola pembelajaran yang berbeda ini dapat membuat siswa merasa tertekan dan tidak nyaman,” paparnya.

Nurul menambahkan, PPDB pada bulan Juni 2024 nanti akan dilaksanakan secara serentak oleh SD, SMP, dan SLTA. Anak usia enam tahun sudah bisa masuk SD, dan usia tujuh tahun wajib diterima di SD. Dalam konteks ini, IGTKI juga menekankan pentingnya kerjasama antara orang tua dan guru untuk memastikan kesiapan anak-anak dalam menghadapi jenjang pendidikan yang baru.

Dikatakan, dengan penerapan metode ini, diharapkan siswa kelas satu dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan tuntutan baru di SD.

“Kami berharap sekolah-sekolah dasar dapat mempertimbangkan saran ini demi kebaikan dan perkembangan optimal anak-anak kita,” tutupnya.

IGTKI mengusulkan beberapa metode yang bisa diterapkan oleh SD selama minggu pertama ini, antara lain:

Pendekatan Berbasis Permainan: Menggunakan permainan edukatif untuk mengenalkan konsep- konsep dasar seperti angka dan huruf, yang juga bisa membantu siswa merasa lebih nyaman.

Kegiatan Sosial dan Emosional: Mengadakan sesi khusus untuk membangun kepercayaan diri siswa dan memperkenalkan mereka kepada teman-teman baru serta guru.

Orientasi Lingkungan Sekolah: Mengajak siswa berkeliling sekolah untuk mengenal lingkungan baru mereka, termasuk ruang kelas, kantin, dan taman bermain.

Penggunaan Metode Belajar Aktif: Menggabungkan kegiatan fisik dan kreatif dalam proses belajar mengajar untuk membuat siswa tetap antusias dan terlibat.

Puspan

Print Friendly, PDF & Email



TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini