RASIO.CO, Batam – Provinsi Kepri memiliki potensi menjadi daerah dengan peningkatan ekonomi paling tinggi di Indonesia, pasalnya banyak sektor yang bisa digarap secara baik karena didukung dengan pembangunan infrastruktur.
Staf Khusus Gubernur Provinsi Kepri, Ahars Sulaiman menyampaikan bahwa Provinsi Kepri bisa menjadi salah satu daerah penopang ekonomi Nasional, karena memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat banyak sekaligus keindahan alam begitu memikat, hanya saja belum tergarap secara maksimal.
“Sangat banyak potensi Kepri, mulai dari sektor pertambangan, perikanan, biota laut, dan pariwisata yang ke depan akan kita optimalkan,” ujarnya dalam acara Diskusi Forum Pimred dengan tema Potret Media atas Keberhasilan Pembangunan Pemerintah di Wilayah Perbatasan Kepri di Hotel PIH Batam Center, Selasa (27/3).
Dia merincikan potensi tersebut bisa dilihat dengan adanya ladang minyak di Kabupaten Natuna dan Anambas dimana sudah teken kontrak triliunan rupiah dengan pihak ketiga yakni PT Santos, serta pertambangan golongan A seperti Migas, Golongan B seperti timah dan bauksit serta golongan C seperti pasir.
“Sumber alam kita yang begitu makmur, harusnya dengan 2 juta penduduk kita paling makmur. Tidak seperti saat ini secara nasional kita pada garis medium,” ucapnya.
Ahars melanjutkan bahwa luas Kepri 96 persen adalah lautan, maka dari itu potensi biota laut sangatlah besar sehingga perlu dimaksimalkan dengan cara pengadaan kapal tangkapan bagi para nelayan, selain itu juga ada beberapa destinasi alam seperti pantai yang terhampar pada seluruh pulau di Kepri.
“Kita hanya tidak pandai menggarapnya dengan baik. Padahal potensi pariwisata hampir semua kabupaten dan kota kita memiliki wisata yang bagus-bagus,” ucapnya.
Ditempat sama Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Riau Kepulauan, Rumbadi Dale mengatakan bahwa eksplorasi alam harus sejalan dengan penegakan hukum agar peraturan dan ketentuan berlaku bisa diikuti oleh birokrasi maupun pihak swasta.
Sementara itu, Ketua Panitia juga selaku Pimpinan Redaksi (Pimred) Haluan Kepri, Andi menjelaskan untuk meningkatkan perekonomian Kepri, maka perlu ada pembangunan infrastruktur secara masif dengan mempertimbangkan skala ekonomi kepada masyarakat.
Sebab infrastruktur menjadi salah satu instrumen untuk mempersingkat waktu sekaligus mengurangi biaya operasional bagi para pelaku usaha di Provinsi Kepri. Untuk mewujudkan itu perlu ada singkronisasi kebiajakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Menurut Andi tujuh proyek strategis Kepri merupakan salah satu bagian dalam meningkatkan perekonomian pada wilayah perbatasan Diantaranya jembatan Batam Bintan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh, KEK Galang Batang, KEK Pulau Asam, Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Pengembangan dan Modernisasi Bandara Hang Nadim serta pembangunan Batam Light Rail Transit (LRT).(red/hk).
APRI@www.rasio.co