RASIO.CO, Tanjungpinang – Menyambut akhir tahun ini, Dinas Pariwisata Provinsi Kepri banyak menggelar event wisata yang bisa dinikmati banyak kalangan, baik dari turis lokal mau pun manca negara. Tanjungpinang, salah satu kota yang menjadi tempat penting untuk Anda kunjungi.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Luki Zaiman Prawira, menjelaskan, event pariwisata Kepri pada bulan Oktober hingga Desember 2023 ini, akan diawali dengan Kemilau Wastra Deskra Fest yang akan berlangsung pada 12-14 Oktober 2023 di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang.
“Acara ini diselenggarakan oleh Dekranasda Kepri. Akan banyak bazaar UMKM, fashion show, showcase heritage Kepri, musika nusantara Kepri dan seminar UMKM,” jelasnya.
Pada 11 November 2023, dilanjutkan dengan event Pranala Festival di Trans Convention Center Tanjungpinang. Untuk event ini, akan menghadirkan Fiersa Besari serta band lokal Tanjungpinang.
“Yang mau hadir terlebih dahulu harus memesan tiket di linktr.ee/pranalafest,” ujarnya.
Anda tak hanya bisa menikmati event-event menarik ini saja, di Kota Tanjungpinang ini berbagai tempat bisa dikunjungi untuk menikmati akhir tahun ada. Ada kawasan Kota Lama yang akan membawa Anda berjalan-jalan santai sambil mencari kuliner-kuliner yang bisa memanjakan lidah dan di jamin memberikan pengalaman berbeda dengan menikmati beragam kuliner khas Kepri.
Di kota Lama ini, misalnya, di Lorong Bintan ini dapat menjadi destinasi wisata pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke kota Tanjungpinang. Destinasi ini dikelola oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bertuah dan Cermin Indah yang tergabung dalam Studio dan Cafe Anggrek.
Di di sana, pengelola menawarkan paket wisata edukasi, kuliner khas Cina, hingga 26 spot foto di lorong Bintan. Untuk wisata edukasi, juga diberikan wawasan bagaimana mencintai lingkungan dan cara menanam anggrek dengan menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari limbah seperti kayu, pohon, dan lainnya.
“Salah satunya juga membuat media tanaman itu, pot nya dari bahan-bahan limbah yang kita anyam dan dibentuk lebih menarik agar menjadi barang yang memiliki nilai jual cukup lumayan,” tutur seorang pengelola.
Di Lorong Bintan sendiri pengelola telah bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk membuat semacam relif. Ada 26 lukisan mural yang kini dapat ditemukan pengunjung di dinding-dinding rumah masyarakat di lorong Bintan.
Ketika menyambangi Lorong Bintan, pengunjung dapat melihat mural bernilai seni yang terpampang di tembok rumah warga. Mural ini menggambarkan tentang kehidupan sosial masyarakat Tionghoa tempo dulu sampai sekarang.
Pengunjung bisa berpose seolah-olah berada pada masa lalu dengan memakai baju tradisional Tionghoa seperti cheongsam dan hanfu, yang disediakan pengelola.
“Cukup membayar Rp25 ribu, kita bisa berfoto dan bergaya dengan nuansa kehidupan masyarakat china tempo dulu,” ungkap Melly, seorang pengelola di sana.
Ada pula cafe studio anggrek. Di cafe ini ditawarkan berbagai kuliner khas Tionghoa seperti dimsum, gyoza, dan ada juga makanan lokal yang dikreasikan yaitu nasi goreng gonggong.
Kemudian, ada tradisi minum teh. Tea Cina disediakan dalam satu teapot dan dapat dinikmati bersama. Tradisi ini cocok untuk suasana kebersamaan bersama keluarga maupun teman.
“Menu yang disajikan ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan,” ujar Melly.
Studio dan cafe anggrek buka setiap hari, mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB, berlokasi di Jalan Merdeka Kota Lama. Di sini, juga menyediakan tempat untuk rapat, podcast, dan juga green screen yang bisa digunakan untuk manuangkan ide-ide kreatif masyarakat maupun mahasiswa.
Dan untuk oleh-oleh, juga ada toko belanja oleh-oleh makanan khas Tanjungpinang, yang bisa dibawa pulang wisatawan.
***









