Wali Kota Batam Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Dorong Percepatan Belanja Daerah

0
111
Foto/Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah bersama Forkopimda Batam.

RASIO.CO, Batam – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 yang dirangkaikan dengan pembahasan percepatan realisasi belanja untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, Senin (20/10).

Rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan diikuti oleh seluruh gubernur, bupati, serta wali kota se-Indonesia.

Amsakar menyampaikan bahwa perkembangan inflasi di Kota Batam masih sangat terkendali. Menurutnya, hal tersebut tidak terlepas dari sinergi antara pemerintah daerah, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dan seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas harga serta ketersediaan pasokan bahan pokok.

“Alhamdulillah, kondisi inflasi di Batam sejauh ini masih dalam batas aman dan terkendali. Kami terus memperkuat koordinasi lintas sektor agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi berjalan stabil,” ujar Amsakar.

Ia juga menegaskan pentingnya percepatan realisasi belanja daerah sebagai instrumen utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan.

“Belanja pemerintah harus tepat sasaran dan tepat waktu. Ini menjadi salah satu motor penggerak ekonomi lokal sekaligus menjaga sirkulasi uang di masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam arahannya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Ia menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat meningkat signifikan apabila dua mesin penggerak utama berjalan beriringan, yakni sektor swasta dan pemerintah.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bisa melompat kalau dua mesin bergerak, yaitu mesin swasta dan mesin pemerintah. Mesin pemerintah di antaranya adalah realisasi belanja yang harus dioptimalkan, karena selain mendorong uang beredar ke masyarakat, juga menstimulasi sektor swasta,” kata Tito.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan bahwa kondisi ekonomi nasional saat ini menunjukkan tren positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2025 mencapai 5,12 persen, termasuk tertinggi di antara negara-negara G20, dengan inflasi terkendali di angka 2,65 persen.

“Ini menunjukkan daya beli masyarakat tetap terjaga, sementara pertumbuhan ekonomi tetap berjalan. Semua ini menggambarkan bahwa ekonomi Indonesia sehat, stabil, dan dipercaya pasar,” ujarnya.

Melalui rapat koordinasi ini, diharapkan terbangun langkah konkret, kolaboratif, dan berkelanjutan antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas inflasi dan memperkuat perekonomian nasional.

Redaksi@www.rasio.co//

Print Friendly, PDF & Email




TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini