Batam dan Singapura Bahas Kelanjutan Kerja Sama Kawasan Industri Berkelanjutan

0
248
Foto/Kepala BP Batam Amsakar Achmad bersama Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra berfoto bersama Minister of State for Foreign Affairs and Trade & Industry Singapura, Gan Siao Huang, usai membahas lanjutan kerja sama pengembangan kawasan industri berkelanjutan di Sands Expo and Convention Centre.

RASIO.CO, Batam – Kepala BP Batam, Amsakar Achmad bersama Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, melakukan pertemuan strategis dengan Minister of State for Foreign Affairs and Trade & Industry Singapura, Gan Siao Huang, guna membahas kelanjutan kerja sama pengembangan proyek kawasan industri berkelanjutan atau Sustainable Industrial Zone (SIZ).

Pertemuan yang berlangsung di Sands Expo and Convention Centre, Singapura, Rabu (29/10), menjadi langkah konkret dalam memperkuat sinergi antara Indonesia dan Singapura di sektor industri hijau.

Amsakar mengatakan, pihak Singapura menyambut positif dan menegaskan dukungannya terhadap percepatan realisasi proyek tersebut.

“Pertemuan ini untuk mendorong percepatan terhadap apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden. Singapura sangat antusias untuk segera mengkonkritkan ide yang telah ditandatangani oleh kedua negara,” ujar Amsakar usai pertemuan.

Menurutnya, baik Batam maupun Singapura memiliki pandangan yang sama bahwa proyek kawasan industri hijau ini akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru bagi kedua wilayah, sekaligus menciptakan ekosistem pembangunan yang produktif, hijau, dan inklusif.

BP Batam, kata Amsakar, akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI serta seluruh pemangku kepentingan terkait demi memastikan proyek ini berjalan sesuai target.

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Anggota/Deputi Bidang Kebijakan Strategis dan Perizinan Sudirman Saad, Anggota/Deputi Bidang Pelayanan Umum Ariastuty Sirait, serta Direktur Utama PLN Batam Kwin Fo.

Kawasan industri berkelanjutan sendiri merupakan salah satu upaya strategis pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat potensi pengembangan kawasan industri hijau, khususnya di wilayah Batam, Bintan, dan Karimun (BBK), Provinsi Kepulauan Riau.

Proyek ini ditujukan untuk menarik investasi energi baru dan terbarukan, dengan Singapura menjadi mitra utama yang memiliki minat tinggi terhadap pengembangannya.

Sebelumnya, pada Juni 2025, Kementerian ESDM RI telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Pemerintah Singapura terkait kerja sama pembangunan kawasan industri berkelanjutan.

BP Batam juga telah menyaksikan penandatanganan MoU antara PT Rempang Energi Sentosa, PT Mustika Elok Graha (MEG), Keppel Energy, dan PT Karya Mineral Sentosa di Osaka, awal Oktober 2025 lalu.

Kawasan industri berkelanjutan ini menjadi bagian dari Rencana Strategis BP Batam Tahun 2025–2029. Melalui pengembangan SIZ, Batam diharapkan mampu memperkuat posisinya sebagai kawasan berdaya saing tinggi yang berkontribusi terhadap visi besar Indonesia Emas 2045, yakni mewujudkan ekonomi nasional yang maju dan berkelanjutan.

Redaksi@www.rasio.co//

Print Friendly, PDF & Email




TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini