Bupati Lingga Resmikan Pekerjaan Optimalisasi Pipa Baru Pemanfaatan Embung Gemuruh
RASIO.CO, Lingga – Bupati Lingga, Muhammad Nizar, meresmikan pekerjaan optimalisasi pipa transmisi air baku yang merupakan kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Kota Batam. Bertempat di Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lingga, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga. Senin (25/11) kemarin.
Bupati Lingga, Muhammad Nizar menyampaikan apresiasi kepada pihak BWS Sumatera IV dan Dinas PU atas kerja sama yang telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Ia menjelaskan, sebelum perbaikan pipa, distribusi air hanya dapat dilakukan selama 2 hingga 3 jam per hari. Namun, dengan pipa baru, distribusi air kini dapat berlangsung hingga 8–10 jam per hari.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BWS Sumatera IV Kota Batam dan Dinas PU atas dukungannya, khususnya dalam hal pengumpulan data, penyediaan lahan, dan pengajuan usulan. Dimana manfaatnya jauh lebih besar dari sebelumnya,” kata M. Nizar.
Bupati Lingga mengatakan, bahwa ke depan, perhatian perlu difokuskan pada peningkatan kualitas air yang didistribusikan ke rumah-rumah pelanggan.
“Tentunya kualitas air menjadi tantangan berikutnya yang perlu dijaga bersama oleh seluruh pemangku kepentingan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala BWS Sumatera IV Batam, Daniel, mengungkapkan panjang pipa transmisi yang di bangun ini 9,700 Km, yang menggunakan anggaran APBN tahun 2024, dengan kapasitas 14 liter per detik dan bisa di pakai 24 jam oleh masyarakat.
“Kedepan kita perintahkan untuk optimasi semua lahan pertanian yang selama ini kurang optimasinya. Namun itu kembali kepada kita semua, untuk irigasi beberapa sudah ada yang irigasi teknik,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Direktur Perumda Air Minum Tirta Lingga, Irfan Andaria mengucapkan terima kasih atas pembangunan ini, dan bangunannya juga sudah di manfaatkan yang hasilnya cukup baik.
“Seperti yang di sampakan pak Bupati, biasanya untuk daerah rawan itu distribusi air hanya 8 sampai 10 jam, dan saat ini distribusi air sudah lebih dari 10 jam, arti nya memang efek dari pembangunan ini cukup bermanfaat bagi kami,” ujarnya.
Irfan melanjutkan, untuk bak penampungan memang kapasitasnya sudah tidak lagi memadai, namun masih bisa di kelola. Mudah-mudahan kedepan untuk bak penampungan dalam menjaga kualitas air ada penambahan di semua cakupan wilayah PDAM.
“Untuk kualitas air memang harus ada inatalasi pengolahannya, karena kita masih konvensional yang merupakan peninggalan jaman Belanda, jadi kita memerlukan yang moderen atau semi moderen,” imbuhnya.
Puspan