RASIO.CO – Masyarakat sebagai pelanggan bright PLN Batam merasa kecewa Betapa tidak karena tarif pembayaran bulan ini sudah naik, namun listrik tetap padam tampa pemberitahuan yang jelas. hal ini terjadi diwilayah Bengkong Sadai, Tiban dan Batamcentre. Minggu(09/04/2017).
“Kita sebagai masyarakat selalu dirugikan PLN Batam dimana tarik naik bulan ini, namun tetap saja padam tampa memberitahukan kalau bisa copot aja oknum petingginyayang tak beres,” kata DN salah seorang warga Bengkong Sadai ke Rasio.co.
Kata Dia, pembayaran tagihan pembayaran Brigh PLN dirumhanya kapasitas 10 amper naik rata Rp100 ribu dari sebelumnya dan ini sudah menjadi pembicaraan oleh ibu-ibu dikomplek perumahan Bengkong.
“ya naik tarif listrik tampa pemberitahuan terlebih dahulu, parahnya dikonter pembayaranpun tidak memberitahu, mana bawa duit pas-pas lagi,” ujar ibu rumah tangga anak dua ini sambil mengerutu.
Hal yang sama juga diungkapkan salah seorang pengusaha UKM Tailor di Bengkong, Romel, Ia mengatakan, pihak Brigh PLN Batam seharusnya berbenah diri dan jangan hanya tahunya menaikkan tarif tampa kajian yang tidak jelas sehingga kami usaha UKM dirugikan.
“ini sudah satu jam lebih padam dan kami rugilah, apa mau PLN ganti kerugian kami,” ujarnya.
Menurut salah seorang mantan anggota dewan sekaligus dosen disalah satu Universitas yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ganti aja pejabat Brigh PLN tersebut selesai tu masalah karena gubernur hanya menerima usulan yang selanjutnya direkomendasikan terhadap DPRD Kepri dan tentu selanjutnya harus dilakukan pengkajian yang terukur,apakah itu sudah dilakukan?
“Dilema pemerintah Kepri jadinya ulah PLN Batam, ganti aja pejabatnya selesai tu masalah karena banyak kepentingan,” pungkasnya.
sementara itu, Sementara humas bright PLN Batam Beni, mengatakan, akan melakukan pengecekan penyebab terjadinya pemadaman dibeberapa wilayah dan mengetahui adanya gangguan sistem karena adanya laporan pemadaman dari beberapa pelanggan.
“Kita lagi cari tahu penyebabya karena ada laporan dari beberapa pelanggan dari Bengkong, batamcentre dan Tiban,” kata Beni melalui sambungan salularnya.
Seperti diketahui, Aliansi Masyarakat Peduli Listrik (AMPLI) Batam menggelar aksi unjuk rasa di depan Graha Kepri dan DPRD Batam, Senin (06/03). Aksi dilakukan untuk menolak rencana kenaikan tarif listrik Bright PLN Batam.
Koordinator aksi AMPLI, Said Abdullah mengatakan, angka kenaikan tarif listrik dirasakan tidak rasional dan tak berbanding dengan kenaikan UMK saat ini. Kemudian dalam mengambil keputusan di DPRD Provinsi Kepri hanya melalui rapat pimpinan dan tidak melalui rapat paripurna. Hal tersebut dinilai bertabrakan dengan PP Nomor 14 tahun 2012.
“Kami tidak menyalahkan PLN, tapi kebijakan DPRD yang sangat kami sayangkan. Bisa-bisanya menyetujui kenaikan tarif listrik yang drastis meningkat tanoa mengkajinya terlebih dahulu. Dampaknya kan juga bisa menyebabkan inflasi kenaikan barang-barang lainnya di Batam,” terang Said.
Sementara itu, aksi unjuk rasa Aliansi Masyarakat Peduli Listrik ini disambut hangat oleh Ketua Komisi II DPRD Batam, Yudi Kurnain. Yudi mengakui saat ini DPRD Batam tidak dapat berbuat banyak karena kewenangan berada pada DPRD Kepri.
“Kalau ditanya setuju atau tidaknya ya jelas kita tak setuju. Tapi mau gimana lagi, DPRD Kepri lebih berkuasa dalam aspirasi masyarakat kita,” tutup Yudi.
APRI @www.rasio.co |