
RASIO.CO, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan percepatan pembangunan di wilayah Kepri melalui optimalisasi pendanaan dari pemerintah pusat.
Ansar menyebut, tidak hanya fokus pada upaya mendapatkan tambahan anggaran, tetapi juga siap mengawal ketat pelaksanaan berbagai program pembangunan yang bersumber dari APBN, Inpres, dan skema pendanaan lainnya.

Hal ini disampaikan Ansar saat memimpin Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pekerjaan Dana APBN, Program Inpres, dan sumber lainnya untuk Tahun Anggaran 2025 dan 2026, yang berlangsung di Gedung LAM Kepri, Tanjungpinang, Senin (5/5).
Rapat tersebut turut dihadiri oleh berbagai kepala balai teknis seperti Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepri, dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, serta perwakilan dari Dinas PUPP Provinsi Kepri dan PUPR Kota Tanjungpinang.

Dalam arahannya, Gubernur Ansar menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan instansi teknis pusat dalam menjalankan program-program pembangunan. Ia menyampaikan bahwa sejumlah usulan strategis, seperti pembangunan lanjutan Jalan Nusantara di Kijang dan pelebaran Jalan Lintas Barat di Bintan, akan terus diperjuangkan untuk dimasukkan dalam program inpres.
“Salah satu prioritas kita adalah kelanjutan Jalan Nusantara di Kijang. Sementara untuk Jalan Lintas Barat, sudah ada langkah awal dari Bupati Bintan yang bertemu langsung dengan Menteri PUPR, dan kita akan dorong pelebaran dua meter di kedua sisi jalan,” jelas Ansar.

Gubernur juga menyoroti perhatian khusus terhadap pembangunan infrastruktur di daerah perbatasan seperti Natuna dan Anambas, khususnya ruas jalan Kuala Maras – Letung yang menjadi bagian dari pembangunan lanjutan tahun sebelumnya.
Untuk memaksimalkan peluang pendanaan, Ansar berencana menemui langsung Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR dan Menteri PPN/Kepala Bappenas dalam waktu dekat. Ia meminta Kepala Dinas PU segera berkoordinasi dengan kepala balai untuk melengkapi seluruh dokumen dan persyaratan yang dibutuhkan.

“Kita tidak boleh berhenti di tengah jalan. Semua dokumen pendukung harus lengkap dan argumentasi harus kuat. Termasuk referensi seperti pelaksanaan event internasional dan pentingnya peningkatan konektivitas RoRo,” tegasnya.
Redaksi@www.rasio.co//


