RASIO.CO, Batam – Kapal Yacht Wanderlust yang diduga angkut 1 ton sabu di Anyar dikabarkan berhasil ditangkap Beacukai diperairan Kepri dan digiring ke pelabuhan Tanjunguncang, Batam. Sabtu(15/07/2017).
Informasi sumber media rasio, kapal Yacht buatan Taiwan yang diduga berasal provinsi Fujian, China digunakan untuk mengangkut 1 ton sabu berlayar kabur, namun apes berhasil ditangkap diperairan Kepri.
“Benar berhasil ditangkap tetapi ditangani Mabes dan BC pusat,” kata salah seorang oknum aparat yang enggan di publis. Minggu(16/07/2017).
Sementara itu, Wakapolda Kerpri dikabarkan meninjau kelokasi melihat kapal tersebut yang bersandar pelabuhan Bea Cukai Tanjunguncang.
Diberitakan sebelumnya, Jajaran kepolisian Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Sat Narkoba Polresta Depok berhasil mengungkap peredaran narkoba sebanyak satu ton yang melibatkan empat Negara Taiwan. Kamis(13/07/2017).
Dalam pengungkapan ini satu orang pelaku terpaksa ditembak mati karena melawan saat ditangkap. Kemudian dua orang lainnya berhasil ditangkap dan satu orang masih diburu. Keempatnya adalah WNA Taiwan.
Dilansir Tribratanews.com, Kasus ini terungkap berkat kerjasama dengan Kepolisian Taiwan bahwa akan ada pengiriman narkoba jenis sabu-sabu dari China ke wilayah Indonesia.
Kemudian Tim melakukan penyelidikan selama 2 bulan sejak bulan Juni 2017 hingga melakukan penangkapan di tepi Pantai dermaga eks Hotel Mandalika, jalan Anyer Raya, Serang, Banten.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo Yuwono mengatakan bahwa, pihaknya berhasil meringkus pelaku Lin Ming Hui (tewas), Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, Hsu Yung Ye (buron), berikut 1 ton barang bukti sabu (yang dikemas dalam 51 kotak).
“Ya benar ada penangkapan. Pelaku berjumlah 4 orang (1orang tewas, 2 orang hidup dan 1orang masih buron) dengan barang bukti sabu seberat 1 ton,” terang Kombes Argo.
Kombes Pol Argo menambahkan jika komplotan ini merupakan jaringan internasional dari Taiwan, dan di simpan di dalam gudang sebuah dermaga.
“Ini jaringan internasional, sebelum diedarkan mereka simpan dulu di sebuah gudang dermaga bekas hotel Mandalika,” jelasnya.
Kombes Argo sangat mengapresiasi atas kerjas keras para anggota yang terlibat dalam pengungkapan itu.
“Kerja keras para anggota patut diapresiasi, ini merupakan kado untuk menyambut HANI (Hari Anti Narkoba Internasional),” terangnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta, pengungkapan ini berawal dari kerja sama dengan kepolisian Taiwan yang menyebut ada pengiriman sabu dalam jumlah besar dari Cina ke Indonesia.
“Kami berbagi informasi. Dari informasi itu melakukan pengintaian,” ujar Kombes Nico.
Kombes Nico menjelaskan, pengintaian sudah dilakukan sejak Juni 2017. Akhirnya aparat melakukan penangkapan di dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten.
Dalam pengungkapan ini satu orang pelaku terpaksa ditembak mati karena melawan saat ditangkap. Kemudian dua orang lainnya berhasil ditangkap dan satu orang masih diburu. Keempatnya adalah WNA Taiwan.(red/di).
Sumber: Tribratanews.