Gubernur BI : ASEAN Masih Primadona Bagi Investror Berinvestasi

0
511

RASIO.CO, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meyakini Asia masih menjadi primadona sebagai tempat investasi bagi investor global. Hal tersebut karena Asia sebagian besar didominasi oleh negara-negara berkembang yang memiliki performa ekonomi baik dengan pertumbuhan positif GDP.

“ASEAN sekali lagi menjadi tempat investasi yang atraktif. Percepatan pertumbuhan di Asia yang sukses melakukan recovery setelah krisis merupakan salah satu bukti pencapaiannya,” ujar Agus dalam acara Global Economic Outlook in Asean Perspective di Bank Indonesia, Jumat, 28 April 2017.

Menurut Agus, dengan adanya stabilitas ekonomi yang mengalami progress membuat Asia memegang peranan yang penting untuk perekonomian global di masa depan.

Setelah 25 tahun ke belakang terjadi krisis di Asia, kini dapat dilihat sebagian besar wilayah Asia termasuk Indonesia memiliki kekuatan yang besar dalam mengintegrasikan agenda ekonomi. “Proyek integrasi regional ini membuat harmoni dan sinergi di Asia,” kata Agus.

Agus menambahkan, dalam setiap krisis yang dihadapi di kawasan, negara-negara di Asia juga cenderung lebih cepat dalam mermulihkan ekonomi negaranya. “Ekonimi Asia kembali menguat dengan penguatan struktur ekonomi. Setelah itu kawasan
menyesuaikan diri dengan cepat dari pengalaman itu.”

Selain itu kata Agus, pertumbuhan ekonomi di Asia rata-rata 5,5 persen per tahun dalam 15 tahun terakhir. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang berada di angka 3,9 persen. Adapun di 2016 rata-rata pertumbuhan ekonomi Asia berada di angka 6,1 persen, hampir sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Namun negara Asia menjadi penyumbang pertumbuhan tersebut sehingga dapat tumbuh secara signifikan.

Menurut Agus, dengan adanya stabilitas ekonomi yang mengalami progress membuat Asia memegang peranan yang penting untuk perekonomian global di masa depan.

Setelah 25 tahun ke belakang terjadi krisis di Asia, kini dapat dilihat sebagian besar wilayah Asia termasuk Indonesia memiliki kekuatan yang besar dalam mengintegrasikan agenda ekonomi. “Proyek integrasi regional ini membuat harmoni dan sinergi di Asia,” kata Agus.

Agus menambahkan, dalam setiap krisis yang dihadapi di kawasan, negara-negara di Asia juga cenderung lebih cepat dalam mermulihkan ekonomi negaranya. “Ekonimi Asia kembali menguat dengan penguatan struktur ekonomi. Setelah itu kawasan
menyesuaikan diri dengan cepat dari pengalaman itu.”

Selain itu kata Agus, pertumbuhan ekonomi di Asia rata-rata 5,5 persen per tahun dalam 15 tahun terakhir. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang berada di angka 3,9 persen. Adapun di 2016 rata-rata pertumbuhan ekonomi Asia berada di angka 6,1 persen, hampir sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Namun negara Asia menjadi penyumbang pertumbuhan tersebut sehingga dapat tumbuh secara signifikan.

APRI @www.rasio.co| Tempo

Print Friendly, PDF & Email

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini